Shalat rawatib adalah shalat yang mengiringi shalat wajib, ada shalat qabliyah dan ada shalat bakdiyah.
Shalat rawatib dalam sehari totalnya ada 22 rakaat.
Shalat rawatib itu ada dua macam:
- Shalat rawatib muakkad (yang sangat ditekankan), ada 10 rakaat dalam sehari.
- Shalat rawatib ghairu muakkad (tidak terlalu ditekankan), ada 12 rakaat dalam sehari.
Shalat rawatib muakkad, ada 10 rakaat dalam sehari:
- 2 rakaat qabliyah Shubuh
- 2 rakaat qabliyah Zhuhur
- 2 rakaat bakdiyah Zhuhur
- 2 rakaat bakdiyah Magrib
- 2 rakaat bakdiyah Isya
Shalat rawatib ghairu muakkad, ada 12 rakaat dalam sehari:
- 2 rakaat qabliyah Zhuhur
- 2 rakaat bakdiyah Zhuhur
- 4 rakaat qabliyah Ashar
- 2 rakaat qabliyah Magrib
- 2 rakaat qabliyah Isya
Rincian di atas diringkas dari Hasyiyah Al-Baajuri ‘ala Syarh Al-‘Allamah Ibnu Qasim Al-Ghazzi ‘ala Matn Abi Syuja’, 1:532-536.
Baca juga: Rincian Penjelasan Shalat Sunnah Rawatib dari Kitab Manhajus Salikin karya Syaikh As-Sa’di
Syaikh Ibrahim Al-Baajuri rahimahullah memberikan kaidah untuk shalat qabliyah dan shalat bakdiyah sebagai berikut.
وَاعْلَمْ: أَنَّهُ يَدْخُلُ وَقْتُ القَبْلِيَّةِ بِدُخُوْلِ وَقْتِ الفَرْضِ وَالبَعْدِيَّةُ بِفِعْلِهِ وَيَخْرُجُ وَقْتُ النَّوْعَيْنِ بِخُرُوْجِ وَقْتِ الفَرْضِ وَيُنْدَبُ قَضَاؤُهُمَا بَعْدَهُ لِأَنَّهُ إِذَا فَاتَ نَفْلٌ مُؤَقَّتٌ نُدِبَ قَضَاؤُهُ وَأُلْحِقَ بِهِ التَّهَجُدُ
“Ketahuilah bahwa waktu shalat qabliyah itu masuk saat waktu shalat fardhu telah masuk. Sedangkan waktu shalat bakdiyah itu setelah shalat fardhu dilakukan. Waktu shalat qabliyah dan bakdiyah berakhir dengan berakhirnya waktu shalat fardhu. Namun, shalat qabliyah dan bakdiyah masih boleh diqadha’ setelah itu (setelah keluar waktunya). Karena shalat sunnah yang punya ketetapan waktu tertentu disunnahkan mengqadha’nya, sama halnya shalat tahajud pun demikian.” (Hasyiyah Al-Baajuri ‘ala Syarh Al-‘Allamah Ibnu Qasim Al-Ghazzi ‘ala Matn Abi Syuja’, 1:535).
Kaidah di atas menunjukkan bahwa:
- Shalat qabliyah adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat wajib yang penting masih di waktunya.
- Shalat bakdiyah adalah shalat sunnah yang dilakukan sesudah shalat wajib, tidak boleh sebelum sebelum shalat wajib, yang penting masih di waktunya.
Kesimpulannya, jika ada shalat qabliyah yang belum sempat dilakukan sebelum shalat wajib, berarti boleh dilakukan setelah shalat wajib, dan itu bukan qadha’, tetapi masih dikerjakan di waktunya (shalat ada’an).
Demikian kaidah ini didapatkan dari kajian Syaikhuna Dr. Labib Najid saat membahas kitab Al-Yaaqut An-Nafiis.
Baca juga: Jumlah Rakaat Shalat Rawatib Sehari Semalam
Keutamaan 12 Rakaat Rawatib dalam Sehari
Ada 12 rakaat dalam sehari yang akan dijanjikan istana di surga:
- 2 rakaat qabliyah Shubuh
- 4 rakaat qabliyah Zhuhur
- 2 rakaat bakdiyah Zhuhur
- 2 rakaat bakdiyah Magrib
- 2 rakaat bakdiyah Isya
Baca juga: Rincian Shalat Rawatib Zhuhur
Dalil mengenai keutamaan 12 rakaat dalam sehari adalah hadits-hadits berikut.
Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anhuma–istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ummahatul mukminin–, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728)
Yang dimaksudkan dengan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari dijelaskan dalam riwayat At-Tirmidzi, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas rakaat tersebut adalah empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudah Zhuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.” (HR. Tirmidzi, no. 414. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Baca juga: Rincian Dalil Mengenai Shalat Sunnah Rawatib dalam Sehari
Referensi utama:
- Bughyah Al-Mutathawwi’ fii Shalah At-Tathowwu’. Cetakan pertama, Tahun 1431 H. Syaikh Muhammad bin ‘Umar bin Saalim Bazmul. Penerbit Daar At-Tauhid.
- Hasyiyah Al-Baajuri ‘ala Syarh Al-‘Allamah Ibnu Qasim Al-Ghazzi ‘ala Matn Abi Syuja’. Cetakan kedua, Tahun 1441 H. Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad Al-Baajuri. Penerbit Daar Al-Minhaj.
- Hadits-hadits dalam Riyadh Ash-Shalihin karya Imam Nawawi.
Baca juga: Nabi Rutinkan Shalat Sunnah Bakdiyah Ashar Dua Rakaat
–
Bakda Magrib, 5 Ramadhan 1443 H, 6 April 2022
Artikel Rumaysho.Com